Minggu, 10 Maret 2013

PANCASILA



 



Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila sendiri terdiri dari 5 sila, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Arti dari simbol-simbol pancasila: Perisai tersebut memiliki lima simbol antara lain bintang,padi dan kapas, kepala banteng, pohon beringin, dan rantai. Kelima simbol tersebut melambangkan sila-sila yang terdapat dalam Pancasila.
Untuk Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa diwakili oleh simbol Bintang. Simbol ini mempunyai arti bahwa Tuhan menjadi cahaya bagi setiap manusia.
Bagian kanan bawah terdapat Rantai yang melambangkan Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai ini mengandung makna bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan,membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat.
Gambar Pohon Beringin untuk Sila Ketiga: Persatuan Indonesia.Simbol ini menyiratkan yakni semua rakyat Indonesia bisa “berteduh” di bawah naungan negara Indonesia.
Di sebelah kiri atas terdapat gambar Kepala Banteng sebagai simbol Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Lambang tersebut digunakan karena dalam musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu seperti halnya sifat banteng.
Dan yang terakhir terdapat Padi dan Kapas untuk Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Simbol padi dan kapas melambangkan kebutuhan dasar setiap manusia yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran Indonesia.

Kita adalah bangsa yang berketuhanan yang maha esa, bangsa yang memiliki nilai-nilai kemanusian yang adil dan beradab. Menjunjung persatuan agar Indonesia tetap terajut dalam bumi nusantara yang indah. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyaratan/perwakilan serta mampu mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tetapi, pancasila sudah mulai sepi dari pembicaraan publik. Padahal Pancasila sebagai dasar negara merupakan puncak kesepakatan nasional.
Melihat aneka sikap dan perilaku, tindakan dan perbuatan dari beberapa elit partai politik, pejabat negara, aksi sekelompok organisasi massa seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme, kekerasan terhadap penganut agama lain, mementingkan diri atau kelompok menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila sudah mulai dilupakan. (︶︹︺) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar